Wednesday, November 24, 2010

Banyak Sentimen Tekan Rupiah

INILAH.COM: Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (25/11) diprediksi melemah. Positifnya data AS, situasi utang Eropa dan ketegangan Korea jadi katalisnya.
Ariston Tjendra, periset dan analis PT Monex Investindo Futures mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini dipicu oleh berbagai faktor. Salah satunya, dirilis data-data AS semalam yang sudah diekspektasikan positif.
Menurutnya, data yang dirilis sangat banyak karena ditumpuk semalam. Sebab, pada Kamis (25/11), AS libur Thanksgiving Day. "Rupiah Kamis ini masih coba melemah. Rupiah akan bergerak dalam kisaran 8.940-8.985 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta.
Data-data yang telah dirilis semalam di antaranya adalah data durable good, data perumahan yaitu new homes sale dan data sentimen konsumen dari Michigan University. "Angkanya diperkirakan membaik dari bulan sebelumnya," ujar Ariston.
Dia menjelaskan, membaiknya data-data AS di tengah kondisi zona euro yang negatif akibat defisit fiskal yang besar sehingga berujung pada masalah utang, memicu penguatan dolar AS dan pelemahan euro. "Karena itu, rupiah berpeluang turut tertekan juga," tambahnya.
Di sisi lain, lanjut Ariston, tertekannya rupiah juga karena faktor pasar yang mencermati ketegangan di Semenanjung Korea. Jika kondisinya bertambah buruk, rupiah akan semakin melemah ke level 9.000. "Setelah itu, rupiah akan kembali menguat," timpalnya.
Tapi, imbuhnya, jika ketegangan di Korea mereda, pelemahan rupiah hanya terbatas. "Sebab, mata uang RI ini masih terpengaruh negatif oleh kondisi di zona euro," tandasnya.
Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (24/11) ditutup menguat 10 poin (0,11%) jadi 8.960/8.965 per dolar AS. [hid]

No comments:

Post a Comment

Popular Posts